Belum lama, 22 Desember lalu merupakan momen spesial bagi para ibu di Indonesia. Sebab hari ini dikenal sebagai Hari Ibu di Indonesia. Ibu sudah merawat dan membesarkan kita semua. Bahkan ibu juga telah memberikan kesejahteraan bagi anak-anaknya, selain suami, karena ibu bekerja membantu keuangan keluarga.
Apakah kamu seorang anak dari ibu bekerja alias working mom? Atau kamu sendiri yang menjalankan peran sebagai working mom? Berbanggalah bila memang demikian adanya. Menjadi ibu bekerja berarti kamu mengemban tiga peran besar sekaligus : sebagai istri, sebagai ibu dan sebagai pekerja produktif.
Tidak semua perempuan mau dan mampu menjalankan peran ini sekaligus. Maklum, tantangannya tidak sedikit. kamu dituntut mampu menyeimbangkan antara tuntutan pekerjaan di kantor dengan tuntutan peran kamu sebagai istri juga sebagai ibu bagi anak-anak kamu
Di sisi lain, menjadi ibu bekerja juga berarti kamu memiliki penghasilan sendiri tanpa harus terlalu bergantung pada suami. Walau kamu menjadi tanggungjawab suami, termasuk dari sisi pemenuhan kebutuhan hidup, memiliki penghasilan sendiri bisa memberi rasa positif bagi kamu pribadi.
Dari sisi finansial, keluarga dengan dua sumber penghasilan seharusnya bisa lebih leluasa mewujudkan tujuan-tujuan keuangan bersama. Tapi, kenyataan di lapangan kadangkala tidak seindah bayangan.
Mungkin kamu termasuk ibu bekerja yang merasa pengeluaran keluarga tetap berantakan kendati sumber penghasilan sudah ada dua? Bila iya, pasti ada yang salah dalam cara kamu mengatur keuangan.
Cara Berhemat Working Mom
Simak cara berhemat dalam rumah tangga agar dompet kamu sebagai ibu bekerja selalu wangi :
1. Disiplin anggaran
Mau kamu bekerja atau menjadi ibu rumahtangga di rumah, disiplin mengatur anggaran adalah kunci utama agar finansial keluarga tidak berantakan. Bagaimana caranya?
Setiap kali kamu mendapatkan gaji, segera sisihkan minimal 10%-15% untuk tabungan. Lakukan hal ini di AWAL penerimaan gaji, bukan di AKHIR.
Setelah itu, bayar aneka macam tagihan dan cicilan. Pastikan besar cicilan utang kamu tidak melebihi 30% bila itu berjenis utang konsumtif. Para perencana keuangan membolehkan porsi utang menjadi 35% bila jenisnya adalah utang produktif seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Mengapa harus dibatasi? Karena bila beban cicilan kamu melebihi batas itu, arus kas keuangan keluarga kamu rentan terganggu.
Sisa anggaran bisa kamu peruntukkan untuk anggaran hidup sehari-hari seperti kebutuhan makan, transportasi, gaji ART atau daycare, kebutuhan anak, dan lain-lain. Jangan lupa pula siapkan anggaran sosial untuk kewajiban zakat profesi atau perpuluhan, dan anggaran entertainment.
2. Memasaklah sendiri
Memasak sendiri untuk keluarga dan membawa bekal makan siang dari rumah bisa sangat menghemat anggaran rumahtangga. Begini gambarannya. Anggaplah saat ini kamu dan suami baru memiliki 1 anak, dengan satu tenaga pengasuh atau ART.
Kamu bisa berbelanja menu segar seperti buah, sayur dan lauk untuk seminggu setiap akhir pekan. Anggaran belanja, anggap saja kurang lebih Rp 500.000 setiap pekan.
Ditambah anggaran makan di luar ketika weekend sekitar Rp 1 juta per bulan, berarti total anggaran makan keluarga kurang lebih Rp 3 juta.
Sedang bila kamu selalu membeli makan di luar, hitungannya seperti ini = 4 kepala @Rp 20.000 x 3 kali makan x 30 hari = Rp 7,2 juta. Sangat signifikan perbedaannya, bukan?
Agar trik ini bisa kamu jalankan di tengah triple peran selaku ibu bekerja, kamu harus menerapkan strategi pengaturan waktu yang tepat. Misalnya, menyiapkan rencana menu selama seminggu penuh.
Manfaatkan akhir pekan untuk menyiapkan semua yang dibutuhkan agar kegiatan memasak lancar. Bila pagi-pagi kamu sudah harus berangkat bekerja, mau tidak mau kamu harus memasak di malam hari.
3. Atur jadwal belanja
Kebanyakan perilaku boros dipicu oleh tindakan impulsif, terutama berkaitan dengan acara berbelanja. kamu bisa menyiasati ini dengan belajar disiplin berbelanja. Misalnya, di akhir bulan setelah menerima gaji, kamu jadwalkan untuk berbelanja bulanan..
Biasakan mencatat barang apa saja yang perlu kamu beli. Percayalah, ini akan membantu kamu terhindar dari aksi impulsive buying. Untuk berbelanja produk segar, kamu bisa jadwalkan tiap akhir pekan.
Kamu bisa mendapatkan harga lebih hemat bila berbelanja di pasar tradisional. Penghematannya bisa mencapai 20%-30%, lo!
Tips lain untuk mengurangi godaan impulsive buying adalah, uninstall aplikasi e-commerce di ponsel kamu. Sisakan aplikasi belanja yang benar-benar penting.
4. Berhemat dari hal sepele
Menekan pengeluaran rumahtangga bisa kamu mulai dari hal-hal sepele. Misalnya, mengatur pemakaian mesin cuci dan setrika agar listrik hemat. Sekali mengoperasikan mesin cuci dan setrika, listrik yang tersedot bisa di atas 250 watt.
Siasati dengan mencuci dan setrika pakaian seminggu dua kali saja atau setiap weekend. Memakai jasa binatu boleh jadi bisa lebih hemat. Cari jasa laundry yang bersih dan murah di sekitar kamu.
Mulai kurangi pemakaian alat elektronik rumahtangga. Misalnya, setel timer di mesin pendingin udara agar AC tidak menyala sepanjang waktu. Berada di ruang ber-AC terus menerus juga buruk bagi kesehatan lho.
Tidak perlu menyalakan dispenser hanya untuk air dingin dan panas. Maksimalkan kulkas untuk kebutuhan air dingin dan kompor gas untuk air panas. Dispenser bisa sangat boros listrik di atas 300 watt. Biasakan mencabut steker listrik yang tidak dipakai, matikan lampu ketika pergi, dan lain-lain.
5. Tertib pencatatan
Dengan rutin mencatat pengeluaran dan pemasukan rumahtangga, kamu bisa melacak sudah sejauh mana keberhasilan aksi penghematan kamu. kamu bisa memakai aplikasi finansial yang banyak tersedia di gadget android maupun IOS.
Mencatat arus masuk dan keluar uang di rumahtangga bisa membantu kamu melihat lagi pos anggaran mana saja yang rentan bocor dan mana yang masih bisa ditekan.
6. Optimalkan fitur unggulan di kartu kredit kamu
Jika kamu punya kartu kredit dan bila cerdas memanfaatkan, kartu kredit juga bisa membantu strategi berhemat kamu. Misalnya, dengan memanfaatkan poin reward atau promo untuk memenuhi sebuah keperluan.
Sebagai contoh, bila kamu rutin menonton film di bioskop bersama keluarga, kamu bisa memanfaatkan promo buy 1 get 1 sehingga anggaran entertainment bisa kamu hemat. Tapi tetap ingat, tetaplah disiplin membayar tagihan kartu kredit secara penuh sehingga efek penghematannya nyata!
Nah, tidak rumit, kan, cara berhemat dalam rumahtangga buat kamu para working mom? Kini, saatnya menerapkannya langsung! Sebarkanlah artikel ini kepada ibu dan keluarga tercinta kamu. Selamat merayakan hari ibu.