Resolusi tahun baru 2025, apakah kamu semua sudah menyusunnya? Tahun baru 2025 sudah di depan mata. Atau, kamu memilih untuk tidak membuat resolusi tahun baru karena pesimistis bisa mencapainya tahun depan?
Sebagian orang merasa membuat resolusi tahun baru tidak terlalu berguna karena hampir selalu gagal mewujudkan. Ujung-ujungnya, tahun demi tahun pun dijalankan tanpa target dan tanpa tujuan yang jelas. Sekadar menjalani hari. Tiba-tiba sudah bertemu dengan tahun yang baru lagi.
Sayang sekali bukan bila waktu berlalu begitu saja tanpa ada kemajuan berarti dalam hidup?
Baca Juga : 4 Aspek Keuangan Pribadi yang Penting untuk di Review Saat Akhir Tahun
Resolusi Tahun Baru yang Salah
Nah, supaya resolusi tahun baru kamu berikutnya di tahun 2025 nanti tidak gagal lagi pastikan kamu TIDAK melakukan kesalahan seperti berikut ini ya.
Berikut 6 kesalahan yang umum dilakukan orang dalam menyusun resolusi tahun baru :
1. Kurang Spesifik
Pasanglah target yang spesifik
Banyak orang bersemangat menyebutkan berbagai macam resolusi tahun baru. Seperti : Ingin langsing, ingin lebih sehat, ingin lebih hemat, ingin membeli mobil, ingin membeli rumah, dan lain lain sebagainya. Apa ada yang salah dari resolusi seperti ini? Ada! Resolusi semacam ini kurang spesifik.
Menulis keinginan saja tanpa dibarengi strategi atau cara untuk mewujudkan, sama saja dengan khayalan belaka. Biasakan menyusun resolusi lengkap dengan cara atau strategi untuk mencapainya. Semakin spesifik maka akan semakin baik.
Contoh : Resolusi 2025, ingin lebih sehat. Caranya, mulai olahraga ringan seperti lari atau jogging seminggu dua kali, mendaftar kelas yoga atau fitness, memakan buah dan sayur setiap hari, mengurangi junk food, mengurangi rokok satu batang setiap hari, dan lain sebagainya.
Dengan strategi yang tersusun dengan baik dan spesifik juga dibarengi dengan aksi yang nyata dan konsisten, maka resolusi kamu akan bisa terwujud dengan lebih mudah.
2. Tidak memasang Timeline
Timeline Resolusi Tahun 2025
Apa artinya memasang target tanpa deadline jelas? Yang ada, target tersebut cuma kamu pandangi saja tanpa terpanggil untuk mengejar perwujudannya. Buatlah timeline atau batas waktu, kapan kamu akan mulai menjalankannya, berapa frekuensinya, kapan batas akhir kamu harus melakukan.
Contoh, kamu ingin lebih hemat tahun depan. Pasanglah kejelasan waktu kapan kamu akan memulai aksi itu dan bagaimana kamu mewujudkan. Susun langkah hemat yang akan kamu tempuh dengan beberapa cara, misalnya : dengan membawa bekal makan siang sendiri ke kantor, memilih naik angkutan umum ketimbang membawa kendaraan pribadi atau naik taksi, membatasi jalan-jalan ke mall hanya dua kali dalam satu bulan, dan lain sebagainya.
Coba jalankan aksi itu minimal dalam 3 bulan pertama di tahun 2025. Tidak perlu muluk-muluk memasang target sepanjang tahun. Setelah 3 bulan bisa terjalani dengan baik dan besarnya penghematan bisa terhitung, tentu kamu akan lebih bersemangat melanjutkannya untuk 3 bulan berikutnya, dan seterusnya hingga akhir tahun.
3. Terlalu Muluk-Muluk
Wujudkan Mimpi
Bersemangat menyusun resolusi tahun baru boleh saja. Tapi, ingat, memasang target atau resolusi perlu realistis juga. Jangan terlalu berlebihan atau bermuluk-muluk.
Realistis bukan berarti seadanya ya. Realistis artinya resolusi tahun baru itu memiliki kemungkinan besar untuk kamu capai dengan segala daya upaya, juga bisa dicapai dengan proses yang bertahap.
Contoh target yang kurang realistis : kamu ingin membeli rumah pertama di kawasan A yang saat ini harganya sudah Rp 1 miliar, akan tetapi pendapatan atau penghasilan kamu baru Rp 10 juta per bulan. Ini jelas target yang kurang realistis. Dengan harga rumah yang setinggi itu, uang muka yang harus kamu siapkan minimal adalah Rp 150 juta sampai dengan Rp 300 juta. Bila lama cicilan adalah 20 tahun, maka besar beban cicilan per bulan mencapai Rp 7 juta-an.
Target itu akan bisa lebih realistis apabila kamu juga menyertakan resolusi berupa menambah penghasilan hingga 100% demi mewujudkan resolusi rumah baru harga Rp 1 miliar.
Cara menambah penghasilan bisa dari mana saja, mulai dari mencari pekerjaan sampingan diluar pekerjaan utama kamu, berjualan barang/makanan, menawarkan jasa yang kamu bisa, hingga menyewakan barang yang kamu punya.
Baca Juga : Perencanaan Keuangan Tahun Depan, Susun dengan Baik yuk!
4. Tidak Bisa Diukur
Resolusi Tahun Baru 2025 Harus Realistis
Prinsip dasar dalam psikologi adalah “Bila kamu bisa mengukurnya, maka kamu pun dapat mengubahnya.” Demikian sebaliknya. Bagaimana kamu bisa mengubah bila sesuatu itu tidak bisa diukur?
Jadi, pastikan resolusi kamu memiliki ukuran. Sebagai contoh, kamu memiliki target ingin menjadi lebih hemat. Tetapi akan lebih baik bila kamu buat lebih spesifik menjadi lebih hemat dengan target mengumpulkan tabungan di akhir tahun dengan jumlah nominal tertentu, misalnya sebesar Rp 30 juta terkumpul dalam waktu setahun. Jadi untuk mencapainya, kamu harus menyisihkan penghasilan minimal Rp 2,5 juta setiap bulan.
5. Tidak Berbagi Resolusi pada Kerabat
Berbagi target dengan teman
Banyak orang gagal mewujudkan resolusi tahun baru karena memilih menyimpan sendiri target-target mereka. Berbagilah kepada pasangan, keluarga, atau sahabat kamu tentang isi resolusi tahun baru kamu. Mengapa? Karena mereka bisa menjadi pengingat atau pemacu semangat di kala kamu mulai kehilangan semangat mengejar resolusi tersebut.
Berbagi juga bisa lewat media sosial, lho. Buatlah hashtag atau tagar agar semangat kamu terjaga. Tagar asyik seperti #resolusi2025 #jangankasihkendor2025 #menujulangsing2025 #menjadikaya2025 atau tagar yang lainnya sekreatif kamu yang dapat kamu tambahkan pada postingan di media sosial.
6. Menerapkan Cara Berhemat yang Salah
Niat berhemat malah menjadi pemborosan
Kamu sudah berencana untuk menabung untuk mewujudkan resolusi kamu, tetapi seringkali kamu berhemat dengan cara yang salah, misalnya kamu berhenti melakukan pengeluaran untuk asuransi, kesehatan, yang ujung-ujungnya jika kamu sakit malah mengeluarkan uang yang banyak.
Atau kamu tidak memperbaiki kendaraan kamu yang mulai rusak karena ingin berhemat, tetapi pada akhirnya kendaraan kamu akan semakin rusak dan biaya reparasi menjadi jauh lebih mahal.
Nah, tunggu apa lagi? Segera susun resolusi tahun baru kamu tanpa mengulangi 6 kesalahan di atas! Selamat Tahun Baru 2025, semoga sukses selalu!